Awalnya ngeliat kok ada putih-putih kecil gerak-gerak, "itu kucing atau apa ya?". Ternyata kucing kecil, kotor dan ngesot, Ya Allah kasihan sekali makhluk kecil ini. terus saya angkat, dia sehat dan lincah sekali, mukanyapun manis sekali, terus saya kasih nama 'MANIS". entah siapa yang buang kucing itu dan berpikir kenapa kaki belakangnya lunglai jadi setiap dia jalan pasti diseret. apapun yang dia lewatin pasti akan ikut terbawa sama kakinya yang mungil itu. setiap hari saya bawakan makanan buatnya, dia tinggal di lantai dasar kantor tempat saya bekerja,Manis berteman dengan para tukang-tukang yang masih membangun setengah gedung kantor, mereka juga baik, selalu menyisakan makanan buat si Manis, biasanya dia tidur beralaskan koran atau kardus, setiap hari tempat makanannya pun selalu hilang, entah dibuang atau terbawa angin.
Karena setiap hari saya selalu bawakan makanan buat Manis, ternyata Manis mengenaliku. meskipun saya masih di atas, dia sudah menunggu di tangga paling bawah. dan muka melasnya ini yang bikin hati luluh, setiap mau pulang pasti dia pasang muka memelasnya. sayapun cari info di internet, kemungkinan apa yang terjadi pada kaki si Manis. ada yang bilang bisa dipijit atau akupunktur, lalu saya rajin memijit kakinya, karena siapa tahu cuma lumpuh sesaat, tapi karena penasaran saya pun berniat membawanya ke dokter.
Kebetulan ada juga teman saya yang lain yang juga care sama dia, om Erick suka bawakan whiskas buat Manis dan juga yang cari info tentang dokter hewan terdekat. kemudian kami memutuskan untuk membawanya ke vet daerah Sunter (Drh. Cucu). Kalau kucing yang lain dibawa pakai keranjang, Manis dimasukan ke dalam tas.. hahaha, kalau yang lain bersih2, Manis yang paling dekil
Ternyata setelah diperiksa, Kaki Manis yang kiri patah dan harus dioperasi :-( sedih banget, apalagi pas tahu biayanya juga mahal :'( karena masalah biaya, kamipun pulang, dokter beri suntikan dan resep vitamin buat manis, setelah dari Vet, kami kembalikan Manis sekucing ndiri di Basement, dia benar-benar kasihan,dia sendirian di Basement, apalagi kalau sabtu minggu libur, tak ada satupun manusia yang lewat. Pernah suatu hari saya main ke apartemen sekolah, saya dengar dia teriak-teriak, mungkin menangis memanggil siapapun yang mendengarnya, saya pun menghampirinya, dengan matanya yang memelas dipandangnya mataku seolah memohon untuk dibawa pulang, kemudian dengan manjanya dia menggesekan badannya ke kakiku. Ya Allah, siapa yang gak luluh liat kucing lucu begitu, Karena selalu kepikiran Manis, akhirnya saya putuskan untuk adopt Manis, sementara menunggu biaya operasi, saya lakukan yang saya mampu untuk menolongnya. banyak yang menganjurkan steril. selain kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan kalau hamil, juga supaya lebih sehat.
Adopt Manis juga penuh perjuangan, karena masalah rumah, akhirnya saya titip ke sana kemari, salah satunya tempat Dada Adit, Aunty Anna, tapi sekarang Manis sudah bisa sama Mami Lia. Sampai saat ini Manis masih menunggu untuk bisa dioperasi kakinya. siapa tahu Mami Lia ada rezeki. Mau minta bantuan teman, malah saya dibilang gila,"hellowww itu cuma kucing kaliiiiiii... dan ada juga yang bilang "it's so silly, only for those cat?" . duh kalau bukan cat lover begitu dech bahasanya, belum lagi harus berargumentasi sama orang-orang yang sok tahu tapi sebenernya gak tahu. "ih.... serem piara kucing, ntar mandul lho" kata si haters. Belum pula saya yang masih tinggal di kos dengan teman-teman yang tidak suka dengan kucing, sebagian mereka memandangku dengan sinis, di mana hati nurani mereka melihat makhluk Allah kecil yang cacat yang perlu bantuan dari kita sebagai manusia ciptaan Allah yang paling sempurna.
uang buat beli tempe ama ikan cuek |
Manis selalu pandai bergaya |